Kemampuan Interaksi Sosial dan Proses Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus
Isi Artikel Utama
Abstrak
Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik yang dilakukan lebih dari satu individu. Sedangkan belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik, proses pembelajaran, dan kemampuan interaksi sosial siswa tuna ganda dan tuna daksa. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Penggung. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus berdasarkan data kualitatif. Sumber data sumber data yang digunakan yakni siswa tuna ganda kelas 3, siswa tuna daksa kelas 6, guru kelas 3 dan kelas 6. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa tuna ganda tidak bisa berbicara dengan jelas, berteriak ketika ingin menyampaikan sesuatu, ketika diajak berbicara hanya tersenyum dan mengangguk. Sedangkan pada siswa tuna daksa memiliki karakteristik bentuk tangan yang hanya memiliki dua jari dan kaki berbentuk pengkor. Proses pembelajaran pada siswa tuna ganda dan tuna daksa sama dengan siswa normal lainnya. Hanya saja guru memberikan layanan khusus pada siswa tuna ganda. Kemampuan interaksi sosial siswa tuna daksa dan tuna ganda memiliki perbedaan. Siswa tuna ganda mampu berinteraksi dengan baik sedangkan siswa tuna daksa cenderung pendiam dan tidak pernah berinteraksi dengan temannya.