Main Article Content

Abstract

Bullying kerap terjadi di Indonesia bahkan di dalam ranah pendidikan. Bullying menjadi permasalahan krusial bagi pelajar di Indonesia. Oleh karenanya, penelitian ini ditulis agar pelajar sekolah menengah atas memiliki pemahaman dan upaya pencegahan mengenai bullying. Metode kajian pustaka dengan cara mengumpulkan data melalui analisis sumber-sumber terkait seperti buku, jurnal, dan sejenisnya. Hal tersebut menghasilkan upaya preventif dalam menganai kasus ini. Pendidikan anti-bullying menjadi bagian dari kurikulum dengan variasi gaya pembelajaran dengan implementasi asesmen formatif. Setiap elemen terkait penting dalam upaya yang dilakukan secara sadar membentuk pendidikan anti-bullying agar tercipta koordinasi yang baik dalam mencapai tujuan.

Keywords

Pendidikan anti-bullying asesmen formatif sekolah menengah atas Anti-bullying education formative assessment high school

Article Details

How to Cite
Cahyani, A. W., & Widodo, S. (2022). Pentingnya Pendidikan Anti-Bullying di Sekolah Menengah Atas: PENTINGNYA PENDIDIKAN ANTI BULLYING di SEKOLAH MENENGAH ATAS. Jurnal Penelitian Pendidikan, 14(1), 49–56. https://doi.org/10.21137/jpp.2022.14.1.7

References

  1. Apriastuti, D. A. Analisis tingkat pendidikan dan pola asuh orangtua dengan perkembangan anak usia 48-60 bulan. Jurnal Ilmiah Kebiadanan , 4, (1), 1-10; 2013.
  2. Asrori, M. Mizan. 2018. “Peran Guru dalam Pencapaian Standar Proses Pendidikan”, https://www.academia.edu/37923557/PERAN_GURU_DALAM_PENCAPAIAN_STANDAR_PROSES_PENDIDIK, diakses pada 16 Maret 2022 pukul 13.05.
  3. Barker, S. 2010. Psychiatric and Mental Health Nursing – The Craft of Caring, Second Edition. Journal of Psychiatric and Mental Health Nursing. https://doi.org/10.1111/j.1365-2850.2009.01521.x
  4. Chandra, F. O. Studi deskriptif perilaku school bullying pada remaja sma di surabaya. Skripsi, Universitas Surabaya, Surabaya, Indonesia; 2009.
  5. Cornell, D., Gregory, A., Huang, F., & Fan, X. (2013). Perceived Prevelence Of Teasing And Bullying Predicts High School DroputRates. Journal of Educational Psychology, 105(1), 138. DOI: 10.1037/a0030416.
  6. Rahmawati, D. Status gizi dan perkembangan anak di taman pendidikan karakter semai benih bangsa sutera alam, desa sukamantri, kecamatan tamansari, bogor. Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia; 2006.
  7. Geourgiou, S.N. Parental style and child bullying and victimization experiences at school. Social Psychology Education, 11, (3), 213-227; 2008.
  8. Hidayati, N. Bullying pada anak: Analisis dan alternatif solusi. INSAN, 14, (1) , 41-48; 2012
  9. Horne, H. H. (1937). Philosophy of Christian education. NewYork: Fleming H. Revell
  10. Hurlock, E. 2014. Perkembangan Anak Edisi Keenam Jilid I. Jakarta. In Penerbit Erlangga. https://doi.org/10.1078/0944-2006-00091
  11. Kong, S. C., and Li, K, M. (2009). Collaboration between School and Parents to Foster Information Literacy: Learning in the Information Society. Computers & Education, 52(2), 275-282.
  12. Lereya, S.T., Samara, M., & Wolke, D. (2013).Parenting Behavior And The Risk Of Becoming A Victim and A Bully/Victim: A Meta-Analysis Study, Child abuse & neglect. 37(12), 1091-1108.https://doi.org/10.1016/j.chiabu.2013.03.001.
  13. Limber, S., Kowalski, R. M., Agatston, P., & Huynh, H . (2016). Bullying and children with disabilities.In B. Spodek & O. Saracho (Eds.), Research on bullying in early childhood education (pp. 129-155). New York, NY: Information Age.
  14. Maryam, Siti;Fatmawati. 2018. Kematangan emosi remaja pelaku bullying. Jurnal Kajian dan Bimbingan. Asian Journal of Environment, History and Heritage September 2017, Vol. 1, Issue. 1, p. 211-222
  15. Modecki, K. L., Minchin, J., Harbaugh, A. G., Guerra, N. G., & Runions, K. C. (2014). Bullying Prevelence Across Contexts: A Meta-Analysis Measuring Cyber And Traditional Bullying. Journal of Adolescent Health, 55(5), 602-611.https://doi.org/10.1016/j.jadoehealth.2014.06.007.
  16. Murtiyani, N. Hubungan pola asuh orangtua dengan kenakalan remaja di rw V kelurahan sidokare kecamatan sidoarjo. Jurnal Keperawatan, 1, (1); 2011.
  17. Olweus, D. (1997). Bully/victim problems in school: Facts and intervention. European Journal of Psychology of Education. Vol 12 (4) 495-510
  18. Olweus, D. (1999). Sweden. The Nature Of School Bullying: A Cross-National Perspective. London & New York: Routledge.
  19. Schott Schott, R. M., & Søndergaard, D. M. (Eds.) (2014). School Bullying: New theories in context. Cambridge University Press.
  20. Siswati, & Widayanti, C. G (2009). Fenomena bullying di sekolah dasar negeri di Semarang: Sebuah studi deskriptif. Jurnal Psikologi Undip. Vol 5 (2).
  21. Stuart, G. W. 2016. Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa. In International Journal of Social Psychiatry. https://doi.org/10.1177/0020764016675888
  22. Ttofi, Maria M.;Farrington, David P. 2011. Effectivess of school-based programs to reduce bullying: A systematic and meta-analytic review. Journal of experimental criminology.
  23. Yandri, H., Daharnis, D., & Nirwana, H. 2013. Pengembangan Modul Bimbingan dan Konseling untuk Pencegahan Bullying di Sekolah. Konselor. https://doi.org/10.24036/0201321866-0-00
  24. Rosen, L. H., DeOrnellas, K., & Scott , S. R (2017). Bullying in School: Perspective from School Staff, Students, and Parents. Texas: Springer.
  25. Zakiyah, E. Z., Humaedi, S., & Santoso, M. B. 2017. Faktor yang Mempengaruhi Remaja dalam Melakukan Bullying. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat. https://doi.org/10.24198/jppm.v4i2.14352