Main Article Content
Abstract
Berkembang dimasyarkat saat ini semakin memarginalkan nilai-nilai budi pekerti dalam kehidupan keseharian. Bangsa Indonesia yang dikenal sebagai bangsa timur yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur semakin memudar. Hal ini tidak terlepas dari kuatnya arus globalisasi yang melanda dunia termasuk kita bangsa Indonesia. Arus globalisasi dengan pasar bebas, pesatnya IPTEK dan keterbukaan dalam segala aspek kehidupan membawa sisi positif, diantaranya efisiensi dan efektivitas serta semakin maju dan sejahteranya masyarakat. Di sisi lainnya, juga berdampak negatif, diantaranya faham kebebasan yang berlebihan, individualistik, konsumerisme, kekerasan yang semakin marak, gencarnya budaya barat memasuki kehidupan masyarakat kita yang kadang tidak sesuai dengan budaya kita.
Fenomena diatas perlu diantisipasi dan difilter agar bangsa Indonesia tidak kehilangan jatidiri, dan identitas nasional serta perlu dipupuk rasa kebangaan sebagai bangsa Indonesia sebagai bangsa yang religius, mandiri, santun, dan sejahtera. Hasil penelitian menujukkan budi pekerti peserta didik pada kategori baik (tinggi) sebesar 37,5%, kategori peserta didik memiliki budi pekerti cukup baik (sedang) 43,8%, dan peserta didik yang memiliki budi pekerti kurang baik sebesar 18,8%.