Main Article Content

Abstract

Pengunaan bahasa sering kali terjadi kesalahan baik lisan maupun tulisan yang
menyimpang dari kaidah bahasa dan tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia atau PUEBI. Pengunaan bahasa atau proses dalam berbahasa
dapat terjadi suatu kesalahan, atau juga disebut dengan kesalahan berbahasa. Proses
terjadinya kesalahan berbahasa sangat berhubungan erat dengan proses belajar bahasa.
Kesalahan-kesalahan berbahasa terjadi pada tuturan baik secara lisan maupun tulisan
seperti pada tataran morfologi dengan adanya kesalahan-kesalahan berbahasa tersebut,
dan sangatlah penting adanaya analisis kesalahan berbahasa. Kesalahan berbahasa
dalam bidang morfologi sebagian besar berkaitan dengan bahasa tulis, diantaranya:
(1) penggunaan bahasa asing yang telah diserap dalam bahasa Indonesia, contoh
service yang telah diserap dalam bahasa Indonesia menjadi servis, Juice menjadi jus;
(2) penggunaan kata baku, penguasaan mengenai wawasan kata baku mempengaruhi
penggunaannya, misal kata baku November kerap dituliskan menjadi Nopember, kata stop
mengalami perkembangan dan perubahan menjadi bentuk baku setop; (3) pembentukan
kata. Jika ada kata berawalan huruf [k, t, s, p] diberi afiksasi me- atau me-kan maka
luluh, contoh me- + sukses + -kan menjadi menyukseskan; (4) kesalahan juga yang sering
dilakukan dalam penggunaan “di” antara sebagai afiks dan preposisi.

Article Details

How to Cite
Permata Putri, N. . (2018). Kesalahan Morfologi di Masyarakat Pacitan. Jurnal Penelitian Pendidikan, 10(2), 1538–1542. Retrieved from https://ejournal.stkippacitan.ac.id/ojs3/index.php/jpp/article/view/207