Main Article Content

Abstract

Pelaksanaan program prioritas nasional kurikulum merdeka melalui program sekolah penggerak, tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya di Provinsi Kalimantan Utara, dan sudah berjalan kurang lebih 2 tahun. Sebagai bentuk monitoring dan evaluasi perlu diidentifikasi hambatan yang dialami sekolah penggerak secara rinci khususnya jenjang sekolah dasar di Kabupaten Bulungan yang paling banyak terdapat sekolah penggerak, sehingga memperoleh gambaran tentang bagian/area yang perlu diperbaiki/diintervensi dalam pendampingan agar lebih tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan program. Penelitian yang dilakukan berjenis penelitian kualitatif dengan model studi kasus. Partisipan 2 kepala sekolah, dan 3 orang guru yang merupakan komite pembelajar. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, angket dan observasi. Lalu analisis data melalui coding dan diperoleh 6 kategori dengan 10 tema. Setelah dilakukan analisis keterhubungan diperoleh hambatan dalam implementasi kurikulum merdeka antara lain hambatan dalam 1) penyusunan kurikulum merdeka/KOSP, 2) memahami dan menyusun modul ajar sendiri, 3) pemanfaatan dan penggunaan PMM, 4) keterbatasan sarana dan prasarana sekolah, 5) pelaksanaan projek penguatan profil pelajar pancasila, 6) komunitas belajar. Dengan diperolehnya aspek hambatan dalam implementasi kurikulum merdeka di sekolah penggerak ini, diharapkan dapat dicari solusi untuk mengatasi hambatan tersebut serta menyusun kebijakan terkait yang dijadikan pedoman dalam perbaikan terkait implementasi kurikulum merdeka khususnya untuk jenjang SD sekolah penggerak.

Article Details

How to Cite
noviantari, ika. (2025). Hambatan Implementasi Kurikulum Merdeka : Studi Kasus Sekolah Penggerak Jenjang SD Kabupaten Bulungan. Jurnal Edumatic: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(1), 36–47. https://doi.org/10.21137/edumatic.v6i1.1441

References

  1. Ariga, S. (2023). Implementasi Kurikulum Merdeka Pasca Pandemi Covid-19. Edu Society: Jurnal Pendidikan, Ilmu Sosial Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 662–670. https://doi.org/10.56832/edu.v2i2.225
  2. Ardhika, R., & Syaifudin, M. (2023). Analisis Kebijakan Pemerintah Mengenai Sekolah Inklusif. In JIP: Jurnal Inovasi Penelitian (Vol. 3, Issue 8, pp. 7247–7258).
  3. Creswell, J. . (2014). Research Design:Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th ed.). Sage Publications.
  4. Dewi, L., & Astuti, N. P. E. (2022). Hambatan Kurikulum Merdeka Di Kelas Iv Sdn 3 Apuan. Jurnal Pendidikan Dasar …, 4(2), 31–39. https://jurnal.markandeyabali.ac.id/index.php/rarepustaka/article/view/128
  5. Fauzi, A. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka Di Sekolah Penggerak. Pahlawan: Jurnal Pendidikan-Sosial-Budaya, 18(2), 18–22. https://doi.org/10.57216/pah.v18i2.480
  6. Fitriya, Y., & Latif, A. (2022). Miskonsepsi Guru Terhadap Implementasi Proyek Penguatan tentang Rencana Strategis Kementerian. February.
  7. Hidayat, R. M., & Fadli, M. (2023). Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Menengah Atas: Studi Kasus di Beberapa Kabupaten. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 11(2), 45–60.
  8. Jaya, M., & Putra, A. (2022). Pengaruh fasilitas sekolah terhadap pemahaman dan penerapan kurikulum merdeka oleh guru. 4(3), 508–517.
  9. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020–2024. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. (2020). Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Penilaian pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
  11. LPMP. (2020). Renstra LPMP Kalimantan Utara Tahun 2020-2024. LPMP Kalimantan Utara.
  12. Masri, Rusdinal, & Nurhizrah Gistituati. (2023). Implementasi kebijakan pendidikan kurikulum merdeka belajar. Jurnal Riset Tindakan Indonesia, 8(4), 347–352.
  13. Monalisa, M., & Irfan, A. (2023). Tantangan Guru Dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka. Jurnal Basicedu, 7(5), 3228–3233. https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i5.6055
  14. Nasution, A. F. (2023). Hambatan dan Tantangan Implementasi Kurikulum Merdeka di MTS Raudlatul Uluum Aek Nabara Labuhanbatu. Journal on Education, 5(4), 17308–17313.
  15. Ni’maturrohmah, I. F. S. L. M. Y. M. F. W. (2023). Panduan Kepala Sekolah Dalam Program Sekolah Penggerak 2023. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:39), 2–43(1), 13–36. http://digilib.uinsby.ac.id/1534/5/Bab 2.pdf
  16. Noviantari, I., & Agustina, D. A. (2023). Development of Teaching Modules on Independent Curriculum Implementation. Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series, 6(1), 465. https://doi.org/10.20961/shes.v6i1.71154
  17. Rahmadani, F. B., & Kamaluddin, K. (2023). Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) untuk Meningkatkan Kompetensi Guru di Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Ilmu Manajemen Dan Pendidikan, 3, 113–122. https://doi.org/10.30872/jimpian.v3ise.2929
  18. Riyanto, S., & Hatmawan, A. A. (2020). Metode Riset Penelitian Kuantitatif di Bidang Manajemen, Teknik, Pendidikan dan Eksperimen. Deepublish.
  19. Rukmini, A. (2023). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Melalui Mata Pelajaranpendidikan Agama Islam Dalam Menyongsong Era Society 5.0. 3(3), 350–360.
  20. Sa’bani, F. (2005). Peningkatan Kompetensi Guru dalam Menyusun RPP melalui Kegiatan Pelatihan pada MTs Muhammadiyah Wonosari. 2.
  21. Sholeh, M. I., Fathurro’uf, M., Sokip, S., Syafi’i, A., ’Azah, N., & Andayani, D. (2023). Partisipasi Stakeholder dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam di Pesantren. Edu Journal Innovation in Learning and Education, 1(2), 121–141. https://doi.org/10.55352/edu.v1i2.759
  22. Startyaningsih, T., Sumarno, S., & Dwijayanti, I. (2024). Analisis Hambatan dan Solusi dalam Penerapan Kurikulum Merdeka di SDN Jomblang 03. Tematik: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar, 3(1), 48–55. https://doi.org/10.57251/tem.v3i1.1401
  23. Sugiyarta SL, Ardhi Prabowo, Tsabit A. Ahmad, Aji Purwinarko, M. B. S. (2021). Identifikasi Kemampuan Guru Sebagai Guru Penggerak di Karesidenan Semarang. Jurnal Profesi Keguruan, 6(2), 215-221 Jurnal.
  24. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV. Alfabeta.
  25. Sulastra, M. C. (2022). Pelatihan Program Guru Penggerak Pendidikan Keluarga. ABDI MOESTOPO: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 5(2), 157–168. https://doi.org/10.32509/abdimoestopo.v5i2.1899
  26. Salsabilla, I. I., Jannah, E., & Juanda. (2009). Analisis Modul Ajar Berbasis Kurikulum Merdeka. 3(1), 33–41.
  27. Sulistyani, F., Mulyono, R., & Mulyono, R. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka (Ikm) Sebagai Sebuah Pilihan Bagi Satuan Pendidikan: Kajian Pustaka. Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 8(2), 1999–2019. https://doi.org/10.36989/didaktik.v8i2.506
  28. Ulfa, S., Irvani, A. I., & Warliani, R. (2023). Pengembangan Modul Ajar Fisika Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Sains (JPFS), 7(1), 51–59. https://doi.org/10.52188/jpfs.v7i1.562