Slawatan, Hasil Akulturasi Budaya Jawa dan Islam Sebagai Media Dakwah
Kata Kunci:
slawatan, akulturasi budaya jawa dan islam, media dakwahAbstrak
Slawatan atau masyarakat Jawa juga sering menyebutnya srokalan sangat marak dan populer
dimasa transisi budaya dan agama, sebuah kesenian berupa musik dengan komposisi kendang,
kenong, terbang, dan jidor. Slawatan sebuah akulturasi budaya Jawa dan sekaligus sebagai
media dakwah dalam syiar Agama Islam yang diwariskan secara turun – temurun dari masa
para wali 9 hingga sekarang, secara umum dalam sajian slawatan ini mengandung makna
pujian Kepada Baginda Rosul Sayidina Muhammad SAW dengan menggunakan campuran
bahasa arab dan Jawa tanpa ada unsur pemaksaan logat. Dalam penelitian ini, penulis akan
mengkaji slawatan budaya dan media dakwah masa transisi Islam di Jawa . Penulis akan
membahas sejarah, isi naskah serta perkembangan dimasa kini. Dalam penulisan artikel ini
menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, kritik,
interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa eksistensi slawatan sebagai
media dakwah masih terjaga keaslianya, hal ini bisa dilihat dari sajian penampilannya, teks
syair lagu-lagunya yang tetap dipertahnkan meskipun jika kita dengarkan ada sebuah unsur
pemaksaan logat kata, syair berbahasa arab di Jawakan. Penelitian ini diharapkan mampu
memberi sedikit ruang pemikiran bagi masyarakat umum, bahwa sangat bijaksana tokoh-tokoh
penyebar agama Islam di tanah Jawa, para wali sanga dalam meracik budaya Jawa agar tetap
utuh namun tanpa disadari, bahwa sesungguhnya budaya tersebut telah bermetamorfose
menjadi budaya Jawa yang Islami.